Data mengejutkan datang dari Sebati.id. Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengungkapkan bahwa Jawa Tengah telah dilanda sekitar 200 bencana alam sepanjang tahun 2024. Angka ini merupakan 10 persen dari lebih 2000 kejadian yang tercatat, dimana sebagian besar adalah tanah longsor dan banjir.
Related Post
"Meskipun ada lebih dari 2000 kejadian, hanya sekitar 200 yang masuk kategori bencana alam," jelas Bergas saat diwawancarai di Semarang. Pantura Jawa Tengah disebut sebagai wilayah yang rawan banjir, sementara daerah di Jawa Tengah bagian tengah berisiko tinggi terhadap longsor. Bencana tanah longsor di Bruno, Purworejo pada November lalu yang menewaskan empat orang menjadi contoh terbaru dari ancaman tersebut.
Bergas menambahkan, BMKG telah memprediksi musim hujan akan berlangsung mulai September hingga November, dengan puncaknya pada Februari mendatang. Musim kemarau diperkirakan akan tiba sekitar April-Mei. Menghadapi potensi bencana yang masih tinggi, BPBD Jateng mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat harus memahami karakteristik wilayahnya masing-masing," tegas Bergas. Bagi warga di daerah rawan banjir, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menyelamatkan harta benda. Sementara bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan atau lereng rawan longsor, pengungsian sementara ke tempat yang lebih aman disarankan jika hujan deras berlangsung lama. "Jangan ragu untuk mengungsi ke rumah saudara atau tempat aman lainnya jika hujan deras berlangsung lama," imbau Bergas.
Tinggalkan komentar