7 BUMN Masih ‘Sakit’, Erick Thohir Cari Solusi

7 BUMN Masih 'Sakit', Erick Thohir Cari Solusi

Sebati.id – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa dari 47 BUMN di bawah naungan kementeriannya, 7 perusahaan masih dalam proses penyehatan. Erick menegaskan bahwa solusi untuk mempercepat proses ini terus diperbaharui agar keberlanjutan BUMN semakin berkembang.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak atau kementerian terkait untuk mempercepat proses agar kinerja tujuh BUMN tersisa bisa kembali membaik," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

7 BUMN Masih 'Sakit', Erick Thohir Cari Solusi
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Ketujuh BUMN yang masih dalam proses penyehatan adalah PT Krakatau Steel (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, dan Percetakan Negara.

Erick menjelaskan bahwa Krakatau Steel sebenarnya telah menjalani restrukturisasi pada 2019. Namun, kinerja perusahaan terganggu akibat insiden kebakaran pada pabrik utama, Hot Strip Mill 1.

"Kami sedang mencari jalan, apakah dengan kondisi yang hari ini setelah kita bekerja sama dengan Posco dengan menghasilkan Krakatau Steel, Ebitda yang positif. Termasuk yang mengalami kebakaran itu, apakah perlu dikerjasamakan juga. Ini kami sedang mencari jalan," jelasnya.

Sementara itu, Bio Farma mengalami tekanan akibat impairment vaksin COVID-19 VGR, yang berdampak pada penurunan nilai aset dan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

"Karena waktu itu memang kami ditugaskan beli vaksin sebanyak-banyaknya untuk memastikan cukup untuk masyarakat yang membutuhkan jika ada gelombang COVID-19 berikutnya saat itu," kata Erick.

Untuk Wijaya Karya dan Waskita Karya, Erick mengatakan bahwa proses penyehatan akan diselesaikan melalui restrukturisasi. Waskita Karya telah menandatangani restrukturisasi utang sebesar Rp26 triliun dengan 21 kreditur.

"Kami, dalam hal ini, Wijaya Karya dan Waskita Karya ini sedang menunggu surat persetujuan Bapak Menteri PU bagaimana kita bisa konsolidasi dari tujuh perusahaan karya menjadi tiga perusahaan saja sehingga lebih sehat lagi tentu kondisi karya-karya ini," katanya.

Asuransi Jiwasraya tengah menunggu proses likuidasi, di mana 99,9 persen telah berhasil direstrukturisasi. Perumnas telah melakukan kajian di internal Kementerian BUMN untuk mengarahkan bisnisnya ke program hunian vertikal.

"Sebagai catatan ke Perumnas juga, kami minta tidak ada lagi penugasan dari pemerintah daerah tanpa komitmen pemerintah daerah tersebut, di mana kadang-kadang kita sudah membangun rumahnya tapi akses jalan masuk tidak ada, fasilitas tidak ada, listrik dan air tidak tersambung," ujarnya.

Terakhir, Percetakan Negara akan fokus pada pemanfaatan aset yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasional seiring dengan minimnya permintaan dari negara.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar