Sebati.id – Sebuah pesawat Air India dengan nomor penerbangan 127 terpaksa mendarat darurat di Kanada utara pada Selasa, setelah muncul ancaman keamanan di media daring.
Kepolisian Kanada, RCMP, dalam pernyataannya mengatakan bahwa pesawat tersebut mendarat di Iqaluit, Nunavut, sekitar pukul 5:21 pagi waktu setempat. Pesawat yang lepas landas dari New Delhi menuju Chicago ini membawa 211 penumpang dan awak. Semua penumpang dan awak telah dievakuasi dan menunggu di Bandara Internasional Iqaluit.
Air India melalui media sosial memastikan bahwa seluruh penumpang telah diperiksa dan penerbangan akan segera dilanjutkan.
Menurut media India, NDTV, 10 penerbangan India dihentikan atau dilarang terbang di Kanada dalam 48 jam terakhir menyusul adanya ancaman keamanan yang kemudian diketahui adalah hoaks.
Ancaman tersebut muncul setelah Kanada digemparkan oleh kabar yang menuduh pemerintah India terlibat dalam aktivitas kejahatan, termasuk pembunuhan dan pemerasan, di negara Amerika Utara itu. RCMP menyebut kejahatan tersebut sebagai "ancaman serius bagi masyarakat" Kanada.
Tuduhan terhadap India muncul di tengah penyelidikan RCMP terhadap kasus pembunuhan Hardeep Singh Nijjar pada 2023. Aktivis Kanada beragama Sikh itu mendukung pembentukan negara sendiri bagi kaum Sikh di India.
Menanggapi temuan RCMP, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengumumkan pengusiran enam diplomat India dari Kanada. India kemudian membalas dengan mengusir enam diplomat Kanada.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa negaranya "tidak akan mentoleransi keterlibatan pemerintah asing untuk mengancam dan membunuh warga Kanada di tanah Kanada". Dia menambahkan bahwa pelanggaran terhadap kedaulatan Kanada dan hukum internasional "benar-benar tak dapat diterima."
Tinggalkan komentar