Sebati.id – Kengerian kembali terjadi di Jalur Gaza. Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, menewaskan pasien anak dan melukai petugas medis.
Saksi mata melaporkan tentara Israel menyerbu rumah sakit dan memerintahkan pasien untuk berkumpul di halaman. Serangan dimulai dengan serangan udara yang menghantam gedung dan halaman rumah sakit, termasuk mesin pemasok oksigen.
Gambar Istimewa : img.antaranews.com Direktur RS Kamal Adwan, Dr Hussam Abu Safiya, mengatakan kepada CNN bahwa dua pasien anak yang menggunakan ventilator meninggal setelah mesin itu terkena ledakan. "Bukannya menerima bantuan, kami malah dikirimi tank," ujar Abu Safiya lewat video yang dia unggah di media sosial.
Sedikitnya 600 pasien, kerabat mereka, dan petugas medis terperangkap di rumah sakit tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut situasi di fasilitas kesehatan itu "sangat mengkhawatirkan".
Rumah Sakit Kamal Adwan telah dikepung pasukan Israel sejak malam sebelumnya. Tank-tank melepaskan tembakan yang mengancam nyawa pasien di sana. Tentara juga melarang kiriman bantuan ke rumah sakit, di mana lebih dari 15 pasien sedang menunggu giliran untuk dioperasi.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Ghebreyesus, mengaku "kehilangan kontak dengan staf" RS Kamal Adwan dan menyebut serangan Israel itu "sangat mengganggu".
Militer Israel mengklaim serangan mereka didasarkan pada informasi intelijen yang mengindikasikan adanya "teroris dan infrastruktur teroris" di rumah sakit tersebut.
Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 42.800 warga Palestina di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka dan lebih dari 100.500 lainnya terluka akibat agresi militer Israel. Agresi tersebut telah menyebabkan hampir seluruh penduduk di wilayah kantong Palestina itu mengungsi di tengah blokade yang menimbulkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Tinggalkan komentar