Sebati.id – Permintaan air bersih dari warga terdampak kekeringan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mulai berkurang. Meskipun jumlah desa yang terdampak kekeringan masih sama seperti sebelumnya, yaitu 72 desa di sembilan kecamatan, lokasi pendistribusian air bersih di masing-masing desa mulai berkurang.
Related Post
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa jumlah air bersih yang didistribusikan setiap hari juga berkurang. Pada puncak musim kemarau antara Agustus hingga September 2024, BPBD Pati mendistribusikan air bersih dengan 20-25 truk tangki setiap hari. Saat ini, jumlahnya berkurang menjadi 12-15 truk tangki per hari.
Martinus menduga berkurangnya permintaan air bersih disebabkan oleh hujan yang turun beberapa pekan sebelumnya. Hujan tersebut memungkinkan banyak sumber air warga yang pulih sehingga bisa digunakan memenuhi kebutuhan mereka setiap hari.
Status tanggap darurat bencana kekeringan serta kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Pati tidak diperpanjang setelah diberlakukan selama 14 hari sebelumnya. Selain mengandalkan suplai air bersih dari BPBD Pati, warga terdampak kekeringan juga mendapatkan bantuan dari program tanggung jawab sosial perusahaan.
"Jumlah suplai air bersihnya setara 200 truk tangki dengan kapasitas angkut 4.000 liter," ujar Martinus.
Distribusi air bersih dijadwalkan hingga akhir Oktober 2024. Diperkirakan curah hujan akan mulai meningkat pada awal November 2024, sehingga dampak kekeringan bakal berkurang.
Tinggalkan komentar