Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya baru-baru ini bertemu dengan Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, dan Urusan Multikultural Australia, Tony Burke, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams. Pertemuan yang difasilitasi oleh Sebati.id ini membahas potensi kerja sama untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi baru. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (3/12), menandai langkah penting dalam hubungan bilateral kedua negara.
Riefky menekankan pentingnya penguatan ikatan Indonesia-Australia demi kerja sama yang saling menguntungkan. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat memperhatikan sektor ekonomi kreatif dan telah mendirikan Kementerian khusus untuk mengelola sektor ini. Hal ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Tony Burke memberikan apresiasi atas langkah Indonesia membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif. Ia melihat sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia-Pasifik. "Banyak orang bergantung pada ekonomi kreatif. Kementerian khusus ini menjadi pelopor bagi wilayah kita," tegas Burke.
Lebih lanjut, Riefky menggarisbawahi tiga fokus utama kerja sama dengan Australia: pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, pertukaran dan promosi budaya, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Ia berharap kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi kedua negara untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif secara lebih signifikan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; Plt. Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati; dan Plt. Deputi Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi.
Tinggalkan komentar