Sebati.id – Kemacetan di kawasan Mijen, Semarang, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang dan kepolisian turun tangan. Rekayasa lalu lintas pun diterapkan untuk mengurai kepadatan arus kendaraan yang terjadi, terutama pada jam berangkat kerja dan sekolah.
Related Post
Plt. Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan, mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga titik kemacetan di Mijen, yaitu Simpang Kemantren, Pasar Mijen, dan Simpang Pasar Ace. Ketiga titik ini menjadi titik konflik lalu lintas yang menyebabkan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas, seperti melawan arus dari arah Mijen menuju Ngaliyan.
Untuk mengatasi masalah ini, Dishub Semarang bersama kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas mulai Kamis (17/10/2024) dengan pantauan langsung dan penguatan personil gabungan. Rekayasa lalu lintas yang diterapkan meliputi:
- Pelarangan belok kanan arus lalu lintas dari lengan jalan minor.
- Penguatan fasilitas perlengkapan jalan dengan memasang "traffic cone".
- Pengaturan ruas jalan depan Pasar Mijen dengan memprioritaskan pergerakan lalu lintas dari arah Mijen menuju Ngaliyan.
- Pengendalian penyeberang jalan guna mengurangi hambatan atau tundaan pada jam padat.
- "Setting" lampu lalu lintas di Simpang Pasar Ace menjadi "flashing" atau berkedip kuning saja dari pukul 06.30-07.30 WIB sehingga pengendara lalu lintas dapat melintas tanpa terhenti "traffic light".
Danang berharap dengan pengaturan ini, permasalahan kepadatan lalu lintas di Mijen dapat terurai sehingga mobilitas warga menjadi lebih lancar dan aman.
Penerapan rekayasa jalan ini juga membatalkan rencana awal penerapan sistem satu arah (SSA) di Jalan Raya Mijen dari Mijen menuju Ngaliyan. Evaluasi dan kajian mendalam menunjukkan bahwa penerapan SSA justru akan menimbulkan konflik lalu lintas karena jarak tempuh jalur alternatif yang terlalu jauh, banyaknya persimpangan dan akses di jalur alternatif, tikungan tajam pada jalur alternatif, serta lebar efektif jalan alternatif yang hanya sekitar lima meter dan tidak cukup untuk kendaraan berdimensi besar seperti bus Trans Semarang dan truk.
Tinggalkan komentar