Sebati.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam pidato pelantikannya pada Minggu (20/8) menyampaikan rasa terima kasih kepada semua mantan presiden Indonesia atas kontribusi mereka dalam membangun bangsa.
"Mereka semua, dengan cara mereka sendiri, telah berkontribusi pada apa yang kita nikmati hari ini: sebuah negara yang utuh, berdaulat, dan merdeka yang terus mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan," ujar Prabowo dalam pidato pelantikannya di kompleks parlemen.
Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada presiden ke-7, Joko Widodo, atas kepemimpinan dan kenegarawanannya selama masa pandemi COVID-19 yang penuh tantangan.
Prabowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi, mencatat bagaimana Jokowi mengambil keputusan tegas untuk tidak menerapkan lockdown.
"Beliau berpikir, jika kita melakukan lockdown, apa yang akan terjadi pada orang-orang yang rentan, pemilik restoran kecil, pengemudi ojek, dan mereka yang menggantungkan hidup pada upah harian?" jelasnya.
Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada Soekarno, presiden pertama, atas pembebasan bangsa dari penjajahan dan penetapan Pancasila sebagai ideologi negara.
Ia mengakui presiden ke-2, Soeharto, atas upaya menjaga dan mempromosikan ideologi Pancasila di masa-masa sulit dan membantu membangun Indonesia menjadi negara modern.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada B.J. Habibie, presiden ke-3, atas kontribusinya terhadap sektor sains dan teknologi negara.
Selanjutnya, ia mengucapkan terima kasih kepada Abdurrahman Wahid, presiden ke-4, atas contoh toleransi antaragama dan antar-etnis yang menjunjung tinggi inklusivitas.
Ia memuji presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, atas upaya mengatasi tantangan ekonomi yang muncul akibat krisis 1998.
Prabowo juga mengakui presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, atas kepemimpinannya dalam memimpin Indonesia melewati krisis seperti tsunami Aceh pada tahun 2004.
Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dilantik untuk masa jabatan 2024-2029 dalam sidang pleno Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Jakarta pada Minggu, menggantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Tinggalkan komentar