Ingin lari tanpa rasa sakit? Sebati.id punya tipsnya. Dokter spesialis kesehatan kerja dan olahraga, Andi Kurniawan, membagikan kiat ampuh mencegah cedera saat berlari. Bukan cuma soal kecepatan, tapi juga persiapan dan strategi yang tepat.
Related Post
Pertama, pastikan kondisi tubuh prima sebelum memulai lari. Jangan paksakan diri jika kurang istirahat. Jika biasanya lari 18 kilometer dengan kecepatan tinggi, sesuaikan dengan kondisi. Kurangi kecepatan atau jarak tempuh jika merasa kurang fit. Tubuh perlu didengarkan, menunda lari bukan berarti malas, tapi bentuk pencegahan cedera.
Kedua, pakaian yang tepat sangat penting. Indonesia beriklim tropis, gunakan pakaian ringan dan berwarna cerah untuk menghindari penyerapan panas berlebih.
Ketiga, istirahat berkualitas wajib. Kurang tidur bisa memicu kram otot. Tidur 8 jam sangat dianjurkan untuk memulihkan energi dan mencegah cedera.
Keempat, hidrasi yang tepat juga krusial. Jangan sampai dehidrasi, karena bisa mengganggu kontraksi otot dan memicu kram. Strategi minum perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca dan intensitas lari.
Terakhir, atur strategi kecepatan lari (pacing). Jangan selalu berlari kencang, atur ritme lari agar tubuh tidak kelelahan dan terhindar dari cedera.
Dengan menerapkan tips ini, lari Anda akan lebih aman dan menyenangkan. Selamat berlari!
Tinggalkan komentar