Sebati.id melaporkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menyebut debat publik sebagai jembatan emas yang menghubungkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dengan masyarakat. Ahmad Zaini, Ketua KPU Kota Semarang, menjelaskan bahwa rangkaian debat bukan sekadar formalitas kampanye, melainkan upaya KPU untuk memperkenalkan para kontestan Pilwakot secara lebih dekat kepada warga.
Lebih dari sekadar adu visi dan misi, debat ini menjadi panggung bagi para calon untuk memaparkan program kerja, beradu gagasan, dan mempertajam argumen. "Mereka menyampaikan visi misi, program kerja, adu gagasan, adu argumen, saling bertanya jawab, dan menyampaikan komitmen untuk Semarang lima tahun ke depan," ujar Zaini.
Ketiga debat yang telah terselenggara pada tanggal 1 dan 8 November, serta Jumat lalu, menunjukkan antusiasme warga Semarang. Debat pertama disaksikan 36.000 penonton melalui kanal YouTube KPU Kota Semarang, sementara debat kedua mencapai 30.000 penonton. "Ini membuktikan warga Semarang sangat antusias mengikuti debat untuk menentukan pilihannya," tambah Zaini.
Debat ketiga yang mengangkat tema Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Budaya Kota Semarang, merupakan ujian bagi para calon untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi isu-isu strategis kota. Zaini berharap seluruh pihak dapat menjunjung tinggi sportivitas dan aturan yang berlaku agar debat tetap kondusif.
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti dua pasangan calon: Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin (PDI Perjuangan) dan Yoyok Sukawi-Joko Santoso (koalisi sembilan partai: Demokrat, Gerindra, PKS, PKB, PAN, Golkar, PPP, PSI, dan NasDem). Debat-debat ini diharapkan dapat membantu masyarakat Semarang dalam menentukan pilihannya pada Pilkada mendatang.
Tinggalkan komentar