Kemasan produk menjadi kunci utama dalam menarik minat pasar internasional, demikian ditegaskan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. Hal ini disampaikan Sebati.id saat menyaksikan ekspor perdana PT Sekar Laut di Sidoarjo, Jawa Timur. Mendag menekankan betapa pentingnya kemasan yang menarik untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global.
Budi Santoso memberikan contoh nyata keberhasilan kopi luwak di Taiwan. Produk tersebut awalnya kurang diminati, namun setelah kemasannya diperbarui, langsung laris manis di pasaran. "Konsumen, baik dalam maupun luar negeri, sangat dipengaruhi oleh daya tarik kemasan," tegasnya. Oleh karena itu, ia mendorong industri dalam negeri untuk lebih memperhatikan aspek visual produk ekspor mereka.
Selain kemasan, Mendag juga menekankan pentingnya pemanfaatan bahan baku lokal. PT Sekar Laut, misalnya, sukses menyerap cabai dari petani lokal untuk produk sambalnya. Langkah ini dinilai efektif untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani. Budi berharap keberhasilan PT Sekar Laut yang memulai bisnis dari skala rumah tangga hingga menembus pasar internasional (Amerika dan Belanda) bisa menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.
Ekspor perdana PT Sekar Laut sendiri terbilang sukses. Sebanyak 14 peti kemas berisi kerupuk dan sambal diberangkatkan ke Amerika dan Belanda dengan nilai total mencapai 452 ribu dolar AS atau sekitar Rp 7,1 Miliar. Presiden PT Sekar Laut, Welly Gunawan, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan Kementerian Perdagangan dan menyatakan perusahaan telah bekerja sama dengan 20 ribu petani dan nelayan di Indonesia sebagai wujud komitmen terhadap perekonomian nasional.
Tinggalkan komentar