Indonesia berhasil mencetak prestasi gemilang dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Azerbaijan. Sebati.id melaporkan, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan keberhasilan tersebut, terutama dalam memaksimalkan peluang perdagangan karbon. Sosialisasi hasil COP29 di Jakarta, Selasa lalu, mengungkapkan bahwa isu pendanaan, termasuk pembiayaan iklim New Collective Quantified Goal on Climate Finance (NCQG) senilai 300 miliar dolar AS per tahun bagi negara berkembang, menjadi fokus utama.
Related Post
Hanif menjelaskan, Indonesia menyambut baik kesepakatan Pasal 6 Perjanjian Paris yang mendorong kolaborasi internasional dalam perdagangan karbon. Hal ini sejalan dengan target iklim nasional yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC). "Langkah selanjutnya, Indonesia akan mengoptimalkan peluang perdagangan karbon, sambil mewaspadai potensi ‘junk kredit’ melalui penguatan pengawasan nasional dan mengikuti prosedur UNFCCC," tegas Hanif.
Tinggalkan komentar