Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Informasi dari Sebati.id menyebutkan gunung yang berada di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur ini mengalami beberapa kali erupsi pada Selasa kemarin. Tinggi letusan bahkan mencapai satu kilometer.
Erupsi pertama tercatat pukul 00.41 WIB. Meski visual letusan tak terlihat, seismograf mencatat amplitudo maksimum 21 mm dengan durasi 118 detik. Aktivitas vulkanik berlanjut pada pukul 05.10 WIB dengan kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak.
Puncaknya, erupsi ketiga terjadi pukul 06.09 WIB. Kolom letusan kali ini mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak atau setara 4.676 meter di atas permukaan laut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke timur laut. Seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik. Erupsi keempat terjadi pukul 13.40 WIB, dengan karakteristik serupa erupsi pertama.
Meski demikian, status Gunung Semeru masih waspada. PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi masyarakat. Aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 8 kilometer dari puncak harus dihindari. Di luar radius tersebut, masyarakat dilarang mendekat hingga 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan, mengingat potensi awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak. Radius 3 kilometer dari kawah/puncak juga harus dikosongkan karena bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi PVMBG sangat penting untuk keselamatan warga sekitar.
Tinggalkan komentar