Tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, kerap mencapai 100-130 sentimeter pada sore hari, memasuki musim hujan. Informasi ini didapat Sebati.id dari Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman. Kondisi Siaga 3 ini biasanya berlangsung tiga hingga empat jam.
Related Post
Andi menjelaskan, fenomena ini terjadi karena hujan deras yang terus-menerus di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. "Jadi datang sore hari, kalau malam udah mulai surut lagi. Mulai sekitar jam 15.00-16.00 WIB, sekitar tiga atau empat jam langsung surut lagi," ungkap Andi. Ia menekankan bahwa hujan lokal di Kota Bogor tidak berpengaruh signifikan terhadap TMA Bendung Katulampa.
Andi menambahkan, walaupun hujan di Puncak belum mengkhawatirkan, hujan terus-menerus berpotensi meningkatkan debit air di Katulampa. "Rata-rata hujan kemarin itu dari pagi terus menerus hujan, tetapi di Puncak belum begitu mengkhawatirkan. Kalau di Puncak sudah terus-terusan hujan, kemungkinan air bertambah di Katulampa," jelasnya.
Situasi Siaga 3 di Bendung Katulampa berpotensi menimbulkan banjir di Bogor, Depok, dan Jakarta, jika daerah tersebut juga dilanda hujan. Oleh karena itu, Andi berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi hujan di Puncak, serta dengan penjaga pintu air di Depok dan Manggarai.
"Terutama warga-warga yang di pinggir sungai, tebing-tebing, yang rawan dengan longsor tetap siaga dan koordinasi dengan wilayah setempat. Yang dikhawatirkan musim hujan merata Bogor, Depok, dan kawasan Jakarta yang kita harus waspada," imbau Andi. Kewaspadaan warga di sekitar aliran sungai Ciliwung sangat penting untuk mengantisipasi potensi bencana.
Tinggalkan komentar