Sebati.id – Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur, gencar berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Tujuannya? Agar warga binaan di sana bisa menyalurkan hak pilihnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Agus Wahono, menegaskan pentingnya koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
"Soalnya, keluar masuknya warga binaan mempengaruhi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)," jelas Agus.
Sejak DPT ditetapkan, ada warga binaan yang bebas dan ada tahanan baru yang masuk. Agus menyebutkan, sejak akhir September lalu, sekitar 80 warga binaan bebas dan 40 tahanan baru dikirim oleh Kepolisian dan Kejaksaan.
Hal ini berdampak pada hak pilih warga binaan, terutama bagi tahanan baru yang masuk setelah DPT ditetapkan.
"Makanya, kami gencar koordinasi dengan PPK, PPS, dan Panwascam agar tahanan atau warga binaan yang belum terdaftar di DPT bisa masuk ke Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)," tambah Agus.
Agus berharap semua warga binaan bisa menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2024.
"Ini bagian dari hak mereka," tegas Agus.
Lapas Banyuwangi juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Kejaksaan agar pengiriman tahanan ke Lapas ditunda menjelang penetapan DPTb.
"Tujuannya agar tidak ada tahanan yang baru masuk ke Lapas setelah batas akhir penetapan DPTb, tapi tidak masuk DPTb," jelas Agus.
Sementara itu, anggota PPK Penataban, Nurul Aini, mengatakan akan membuka stan pendataan DPTb di Lapas Banyuwangi pada pertengahan November mendatang.
"Kami menyambut baik koordinasi ini. Harapannya, semua penghuni Lapas Banyuwangi bisa menyalurkan hak pilihnya dengan lancar dan tertib," ujar Nurul.
Tinggalkan komentar